Manfaat Nyata MEA Untuk Indonesia
Pasar bebas Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan
sebutan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
akhirnya sudah diberlakukan. Itu artinya, baik para pekerja atau produk-produk
asal negara-negara Asia Tenggara dapat bebas keluar masuk Indonesia, begitupun sebaliknya.
Pertanyaannya apakah bangsa ini sudah siap bersaing dengan negara-negara
tetangga?. Banyak yang optimistis, ada juga yang tidak. Tapi, mau tidak mau
persaingan sudah ada di depan mata, dan masyarakat Indonesia harus siap
menghadapinya. Selain memperbaiki kualitas produk lokal, sumber daya manusia
(SDM) tentu saja juga harus ditingkatkan kemampuannya. Dan berikut ini adalah
hal – hal tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang perlu kamu tahu.
Pertama, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bukanlah sebuah rencana yang baru-baru ini dibuat, karena MEA
sudah direncanakan sejak satu dekade lalu. Para pemimpin negara-negara ASEAN
pun akhirnya memilih tahun 2015 sebagai awal dari diberlakukannya pasar tunggal
di kawasam Asia Tenggara.
Kedua, ini adalah satu hal yang paling banyak ditanyakan
oleh orang-orang Indonesia, apakah keuntungan MEA untuk negara-negara yang tergabung didalamnya? Setidaknya ada
600 juta manusia yang tinggal di Asia Tenggara dapat meningkatkan kesejahteraan
mereka masing-masing karena lapangan kerja baru yang tersedia semakin banyak.
Ketiga, Indonesia memang masih perlu memperbaiki diri karena
kita akan mengalami beberapa hambatan dalam menghadapi MEA, yakni mutu pendidikan tenaga kerja Tanah Air bisa dibilang
masih sangat rendah. Faktanya hingga Febuari 2014 jumlah pekerja berpendidikan
SMP atau dibawahnya tercatat sebanyak 76,4 juta orang atau sekitar 64 persen
dari total 118 juta pekerja di Indonesia. Hambatan lainnya adalah ketersediaan
dan kualitas infrastruktur yang kita miliki belumlah cukup, dan hal tersebut
nantinya pasti akan mempengaruhi kelancaran arus barang dan jasa.
Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yaitu tantangan dan kesempatan
besar dalam peningkatan perekonomian Indonesia. MEA sendiri yaitu kerja sama
antar negara-negara anggota ASEAN dalam mewujudkan ekonomi yang stabil di
wilayah Asia Tenggara dan menyokong tenaga saing negara-negara anggotanya di
gelanggang perekonomian global. Sekalipun format kerja sama ini terbentuk dalam
bantuan dan dukungan antar sesama anggotanya, MEA ini juga akan menyokong
persaingan antar negara-negara yang berhubungan di dalamnya.
Secara garis besar, persatuan pasar di antara negara-negara
anggota ASEAN ini serupa dengan konsep Uni Eropa, hanya berbeda pada kebijakan
moneternya, seperti kebijakan dalam mata uang. MEA juga menjamin kebebasan perputaran modal serta perdagangan
dengan negara-negara non-ASEAN, tidak hanya berkutat dalam perputaran modal
antar anggota-anggota ASEAN saja. Terwujudnya cara pasar bebas ini berarti
Indonesia mesti siap untuk menghadapi persaingan antar negara anggota. Dalam
hal ini, tidak hanya pemerintah, tapi juga masyarakat. Peran pemerintah dalam
membentuk undang-undang dan perundang-undangan seputar situasi sulit investasi
dan persaingan usaha mesti diperkuat.
Kebijakan yang diambil pemerintah akan jadi penentu
kemenangan, atau kekalahan, Indonesia dalam era persaingan yang semakin ketat. Di
lain pihak, pemerintah juga mesti memfasilitasi masyarakat dalam menyokong
pertumbuhan mutu barang dan jasa. Pemerintah juga mesti menyadari bahwa tanpa
peran masyarakat, khususnya pelaku bisnis, Indonesia akan sulit untuk bersaing
dengan negara-negara anggota lainnya. Apalagi, negara-negara tetangga Indonesia
yaitu pemain besar di bidang ekonomi global, seperti Malaysia dan Singapura. Tidak
seketika, MEA memang dapat
meningkatkan suhu perekonomian Indonesia. Meningkatnya persaingan dalam bidang
ekonomi tentunya akan memacu para pelakunya untuk berprofesi keras menuntaskan
pengaruh persaingan. Para pelaku bisnis akan lebih kreatif dan inovatif dalam
upaya untuk tetap bertahan di tengah persaingan bisnis.
MEA juga dapat
menyokong peningkatan ekspor dan impor dengan adanya cara yang bebas tarif dan
bebas hambatan. Peningkatan ekspor akan meningkatkan tenaga saing Indonesia di
pasar ASEAN. Juga, kebutuhan dalam negeri akan lebih mudah diperoleh dengan
mudahnya pemasukan barang dari luar negeri. Ditambah lagi, MEA juga dapat
menyokong pertumbuhan investasi asing yang dapat memperkuat ketahanan modal di
dalam negeri. Untuk menambah tenaga tarik dalam bidang investasi ini,
dibutuhkan peran pemerintah dalam memberlakukan undang-undang yang tidak
memegang ruang gerak pemodal asing.
Di sisi lain, pemerintah juga mesti memutuskan undang-undang
yang akan mendatangkan profit bagi Indonesia dan berpihak pada kemakmuran
masyarakat. Meningkatnya investasi asing artinya akan meningkatkan kemungkinan
adanya pemodal asing yang mengeksploitasi sumber tenaga alam dalam negeri. Bagaimanapun,
MEA akan memberikan manfaat yang
optimal bagi Indonesia sekiranya didukung dengan peran pemerintah sebagai
pembuat kebijakan serta peran aktif dari pelaku bisnis yang ada.
Komentar
Posting Komentar